Sudjana(1989) menyatakan “Bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien”. Sejalan dengan itu Fathurrohman dan Sutikno (2007) menyatakan:”Adapun strategi belajar mengajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau dengan kata lain, strategi mengajar adalah sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa mencapai tujuan pengajaran tertentu”.
Untuk melaksanakan tugas secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan strategi belajar mengajar yang diterapkan sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan. Menurut Mansyur (1991), batasan belajar mengajar yang bersifat umum mempunyai empat dasar strategi, yakni: (1) mengidentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntunan dan perubahan zaman, (2) mempertimbangkan dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan effektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar, (4) menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melaksanakan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Suherman, dkk (2003:301) menyatakan bahwa mengajarkan ilmu pengetahuan, termasuk matematika mempunyai cara-cara yang sifatnya umum dan khusus. Keduanya harus mencakup hakekat pemahaman kognitif, afektif, dan psikomotor. Di damping itu, tidak kalah pentingnya bagaimana mengkomunikasikan ide atau gagasan yang dikandung oleh ilmu pengetahuan tersebut kepada orang lain. Karena pada dasarnya, pembelajaran adalah proses menjadikan orang lain paham dan mampu menyebarkan apa yang dipahaminya itu.
Strategi pembelajaran matematika harus menekankan pada tiaga aspek penting yaitu: (1) aspek kemampuan khusus, (2) aspek wawasan dan kemampuan umum dan (3) aspek kemampuan berkomunikasi. Seorang siswa yang mempelajari matematika tidak harus menguasai materi matematika, tetapi juga harus mampu mengkomunikasikan kemampuannya tersebut. Bahkan jika memungkinkan, merekapung dirangsang untuk mengkaitkan materi matematika yang sedang dipelajarinya dengan bidang lain atau kehidupan siswa sehari-sehari.
Pendekatan /Strategi pembelajaran guru matematika yang profesional haruslah: (1) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (2) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, (3) melaksanakan pembelajaran secara runtut, (4) menguasai kela, (5) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (6) melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (7) melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah dialokasikan dan (8) menekankan pembelajaran ketrampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara wajar dan terintgrasi.
Sebagai konsekuensi dari uraian tersebut, seorang guru matematika tidak saja harus menguasai materi ajar (subject matter) melainkan juga harus menguasai metode dan pendekatan pembelajaran yang terintegrasi, komprehensif dan holistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar